Login Jamaah

Username

Password

  Lupa Password ?
Tidak punya akun ? Daftar Disini

Rekening Donasi

Bank Muamalat
no. rek. 0002 024 826
a. n. Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah
Bank BRI Syariah
no. rek. 100 829 084
a. n. Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah
Bank Mandiri
no. rek. 136 0000 1111 01
a. n. Yayasan Wisata Hati Jawa Tengah

Rahasia Sedekah Di Kala Sempit

Ditulis oleh Admin, tanggal 14 Oktober 2014 | pukul 11:24:42 Rahasia Sedekah Di Kala Sempit Orang kaya rajin sedekah, itu biasa. Ketika rizki melimpah kemudian bersedekah, tidaklah istimewa. Orang kaya memang sepatutnya rajin bersedekah. Orang yang sedang diberikan kelebihan rizki memang sewajarnya bersedekah. Orang kaya yang susah mengeluarkan harta atau bersedekah hanya alakadarnya saja, itu bakhil alias kikir namanya.

Sedekah di saat sempit�itu baru luar biasa. Mampukah kita melakukan sedekah di saat sempit�? Hanya orang-orang yang diberi keteguhan iman yang kuat yang mampu melakukannya. Semoga kita termasuk di dalamnya.

Orang yang istimewa di hadapan Allah adalah orang yang ketika lapang dan banyak harta rajin bersedekah dan ketika sedang miskin dan sempit hartanya tak lantas menghentikan sedekahnya. Banyak orang yang diuji dengan kemiskinan dan kesempitan harta, berhenti bersedekah bahkan malah berharap belas kasihan orang lain.

Pernahkah kita mengalami pada suatu saat dimintai sumbangan untuk keperluan umat, dan pada saat itu kita hanya memberikan uang ala kadarnya, yang penting sudah nyumbang. Padahal uang yang dikeluarkan untuk sedekah itu tidak seberapa jumlahnya dibandingkan uang yang kita keluarkan untuk hura-hura, kumpul dengan teman makan di restoran, beli baju mewah di mall ekslusif, beli sepatu bermerk dari luar negeri, beli parfum dengan harga ratusan ribu rupiah.

Pernahkan kita merenungkan hal ini? Betapa beratnya kita mengeluarkan uang banyak untuk bersedekah dan betapa ringannya kita menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal-hal yang sifatnya komsumtif dan duniawi semata

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal . (QS Ali Imron: 133-136).

Biasanya, doa orang-orang yang sedang sempit rizkinya dan memaksakan untuk bersedekah sangatlah mustajab dan cespleng alias kontan dikabulkannya. Apa rahasianya? Sederhana saja, dalam kondisi seperti itu, biasanya seseorang akan berupaya mendekat kepada Allah, rajin ibadah, bahkan doanya lebih khusyu� ketimbang ketika sedang banyak harta. Bukan cuma itu, orang yang sedang sempit rizkinya, biasanya harapannya kepada Allah pun totalitas 100%. Dia tidak berharap apapunj kecuali kepada Allah. Ini tentu berbeda dengan orang yang sedang banyak harta kemudian bersedekah. Apalagi yang disedekahkan hanya sebagian kecil dari hartanya. Gantungan harapannya kepada Allah boleh jadi tidak 100%, mungkin hanya 25%, sisa harapannya kepada uang di rekeningnya. Perlu diketahui, Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya yang menggantungkan harapannya hanya kepada Allah.

Anjuran mulia  dari Allah swt ini bermakna, bahwa dalam kondisi sesulit apapun, manusia masih bisa memberikan sesuatu di jalan Allah. Meski cuma sedikit, yang terpenting adalah pemberian itu diberikan dengan keikhlasan dan hanya mengharap ridho ilahi. Namun terkadang, kita sangat sulit memberikan sedikit apa yang kita punya dalam kondisi lapang, apalagi dalam kondisi sempit dengan berbagai pertimbangan.

Padahal anjuran dan perintah Allah swt berinfaq pada waktu lapang tujuannya untuk menghilangkan perasaan sombong, serakah dan cinta yang berlebihan terhadap harta. Sedangkan bersedekah di waktu sulit dianjurkan agar sifat manusia yang lebih suka diberi dari pada memberi bisa berubah menjadi suka memberi daripada diberi. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang di berikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan. (QS At Thalak: 7)

Rasulullah saw pun mengingatkan kita untuk jangan segan bersedekah, meski hanya dengan sebutir kurma. Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma. (HR Muttafaq alaih).

Shahabat Rosulullah, Abu Thalhah dan Istrinya memberikan contoh yang terbaik untuk kita. Ketika Rosulullah kedatangan musafir, sementara di rumah beliau tidak ada makanan, maka Rosulullah menyuruh musafir tadi mendatangi rumah Abu Thalhah, sementara beliau hanya memiliki 1 porsi makanan untuk anaknya. Karena tak ingin melewatkan kesempatan beramal sholeh, setelah membujuk dan menidurkan anaknya, makanan tersebut diberikan kepada tamunya. Mereka lalu mempersilahkan tamunya tadi makan sementara lampu di dekat meja makan dimatikan agar tidak terlihat bahwa Abu Thalhah dan istrinya ternyata hanya berpura-pura makan dengan piring yang tak berisi makanan apapun.

Semoga kita senantiasa menjadi umat yang  selalu ingat bersedekah baik dalam kondisi lapang maupun sulit.  Jika kita sudah tidak memiliki apapun untuk diberikan, bersedekahlah dengan doa. Sesungguhnya Allah swt senantiasa memberi kemudahan bagi kita untuk beramal shalih dengan keikhalasan dan hanya berharap ridho darinya.

Bila artikel ini bermanfaat, silahkan share kepada teman, keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat yang Anda sayangi. Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya (HR Muslim).

Dilihat Sebanyak : 0 Kali    |    Dikomentari : 0 Komentar
KIRIM KOMENTAR ANDA
Nama

Email

Komentar